Air di dalam industri kebanyakan digunakan sebagai:
Bahan baku, menjadi bagian berasal dari produk, sekiranya pada industri minuman
Air umpan ketel uap
Air pendingin
Air proses, yakni sebagai tempat di dalam proses produksi
Air permukaan atau air tanah di dalam sebagai sumber air mempunyai kandungan pengotor, layaknya bermacam macam zat kimia dan mikroba. Air yang digunakan membawa syarat-syarat khusus yakni pembatasan kandungan zat-zat di dalam air, sebagai perumpamaan :
Sebagai bahan baku, air dapat menjadi bagian produk agar kandungan zat-zat di dalam air dibatasi agar produk mencukupi persyaratan.
Sebagai umpan ketel uap, kandungan zat-zat di dalam air dibatasi agar tidak membuat terjadinya kerak, korosi ketel, dan problem lain di dalam pengoperasian boiler.
Sebagai pendingin, kandungan zat-zat di dalam air dibatasi agar tidak membuat kerak dan lapisan lendir yang mengganggu kelancaran dan efisiensi proses pemindahan panas, dan juga mencegah korosi.
Sebagai tempat di dalam proses produksi, kandungan zat-zat di dalam air dibatasi agar tidak mengganggu proses produksi atau membuat terjadinya kegagalan/kerusakan produk, sekiranya terbentuk noda dan sebagainya dengan Flow Meter Air Limbah.
Apabila mutu sumber air yang digunakan belum mencukupi persyaratan, wajib diolah khususnya dahulu. Pengolahan air ini dikerjakan bersama dengan cara fisika-kimia, diantaranya penyaringan, pengendapan bersama dengan pertolongan koagulan, penukar ion, dan lain-lain. Pengolahan air cara fisika-kimia menghasilkan lumpur yang kebanyakan tidak mempunyai kandungan B3. Air pendingin sehabis digunakan, cuma mengalami sedikit pergantian kandungan zat-zat kimia, demikianlah pula air kondensat boiler, agar air pendingin dan kondensat berasal dari steam trap perlu wajib dimanfaatkan kembali, dan merupakan suatu pemborosan sekiranya segera dibuang .
Sumber air limbah yang utama berasal berasal dari air yang digunakan sebagai tempat di dalam proses produksi. Kualitas dan jumlah air limbah berasal dari proses produksi tersebut terpengaruh oleh jenis proses, peralatan/mesin yang digunakan, bahan kimia yang dibubuhkan dan juga jenis produk yang dapat dihasilkan. Dalam kronologis proses produksi wajib dikerjakan identifikasi tahapan produksi penghasil air limbah, analisa debit, dan mutu limbah. Dengan menyadari debit dan mutu air limbah berasal dari setiap tahapan produksi, bisa diketahui kesempatan melaksanakan daur ulang, sekiranya air limbah bersama dengan kandungan pencemaran rendah bisa didaur ulang untuk digunakan pada unit produksi yang tidak membutuhkan air yang amat bersih.